Sumpah Kami, Untukmu

09.07.00

Hai Tanah Airku, hari ini aku meneteskan air mata di tengah ribuan pasang kaki yang berdiri menghayati arti pernyataan para pemuda dan pemudi kala itu. Kami menatap tajam ke depan, menyuarakan sebuah pesan perdamaian yang diamanatkan kepada kami saat ini. Kami menggemakan kata-kata sumpah, sebagai rasa cinta kami kepadamu, Tanah Airku.

Saat ini, dan di tempat ini, kami dobrak gendang telinga dunia, kami perihkan ribuan pasang mata, kami keringkan batang tenggorokan mereka, dan kami bakar tubuh malas pemudi dan pemuda, karena hari ini, kami ingin menyerukan ikrar yang suci. Ikrar bakti kami untukmu, tempat ceritaku dimulai dan diakhiri, nanti.

Jutaan bahasa, miliaran budaya, dan triliunan kekayaan Negara, adalah anugerah untuk kami di sini. Satu-satunya Negara yang memiliki miliaran triliun keindahan. Satu-satunya Negara yang merebut kemerdekaan tanpa pertumpahan darah sesama warga Negara. Satu-satunya Negara yang warga Negaranya bertekad bulat bergerak bersama tanpa pikir panjang, bersatu sekalipun harus mati. Kita adalah keunikan dalam satu, Tanah Airku. Lalu, haruskah kami melupakanmu? Haruskah kami meninggalkanmu? Haruskah kami tidak membanggakanmu? Tidak akan ada satupun alasan.

Terima kasih Tanah Airku,

Dengan ini, kami bersumpah…

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

You Might Also Like

0 komentar