Ajari aku bagaimana
caranya untuk berbicara di hadapanmu
Melihat matamu
Memandang wajahmu
Mengutarakan semua yang
ingin kukatakan padamu
Jujur, kali ini aku
tidak tahu harus darimana memulai ucapanku
Ada badai yang
berkecambuk mengobrak-abrik jalan pikiranku
Sehingga berkata rindu
pun aku tidak mau
Ada benci dan kecewa
membelenggu
Aku ingin kamu tahu
Bahkan kamu harus tahu
Bagaimana hampir
hilangnya jiwaku mengetahui semua itu
Sesuatu yang sudah
kuduga tanpa perlu kamu beritahu
Sudahlah, kuterima saja
semampuku
Air mata dan tertawa
tidak mungkin menjadi satu
Biar apa yang terjadi
menjadi ironi untukku
Seseorang yang kau
buang tanpa ragu