Rasi yang Sudah Harus Berganti
01.52.00
Tidak
ada yang harus dielakan, bintang kita nyatanya sudah tidak bisa lagi merasi
satu sama lain. Sekalipun bisa, kita malah terus mencoba bergerak ke arah yang
berbeda, hampir tidak ada lagi rasi yang kita gambarkan. Sekedar berkomentar,
justru membuat kita saling bertubrukan, meskipun kelima sudut kita masih utuh.
Namun, sekiranya kita harus sadar, bahwasanya keindahan rasi yang kita bentuk
dulu, kini sudah tidak ada.
Aku
sudah bercerita panjang lebar, tapi tak ada suara balasan yang kudengar. Apa
harus aku menguar-uarkan? Aku tahu, itu justru membuat harga dirimu jatuh, maka
dari itu aku tidak melakukannya. Pilihan rasional satu-satunya mungkin mengoksidasi
dengan sendirinya. Sebentar, itu lebih sulit, kurasa. Jelas saja, waktu tidak
pernah menghabiskan keadaan gaduh ini.
Pernah
kucoba bergerak, tapi ada tali yang mengikatku kuat, lama-kelamaan cuma debasan
yang terdengar. Aku menyerah? Tidak, aku hanya tak mau ada banjir yang
menghanyutkan keadaan, aku lebih ingin ada senja yang membawa keadaan berubah dengan
sendirinya. Lagipula, tidak ada lagi rasa sesak seperti dulu. Tak ada pula rasa
peduli dan khawatir kamu dengan siapa. Semuanya sudah terhenti, itu yang saat
ini aku sadari.
Mengertilah,
ini bukan masalah seberapa lama, tapi seberapa benar. Cukup sudah waktu kita
paksa. Semua tidak akan berhasil, kamu bisa lihat sendiri sekarang, nyatanya
tetap saja kita yang dipaksa menyerah darinya. Kita tidak akan pernah lebih
kuat dari waktu.
Lepaskanlah,
hanya itu pintaku. Kita buat rasi yang baru, dan tentu, dengan kelompok bintang
yang berbeda. Aku dengan jalanku, kamu dengan caramu.
0 komentar