Kuliah Itu, Tidak Penting?

19.32.00

Banyak sekali orang yang bilang kuliah itu gak penting. Mereka bilang kalau kuliah cuma buang-buang duit dan ngabisin waktu. Skripsi, paper dan segala macam tugas kuliahan itu cuma sampah. Gak guna. Mereka menganggap bahwa lebih baik kalau lulus SMA, langsung kerja aja. Toh, orang yang kuliah tujuannya juga buat kerja. Mending uang biaya kuliah dipake buat buka usaha.

Well, mari kita bahas dengan membanding-bandingkan secara adil. Ya, sebenarnya lucu, sih, saya rasa, kalau berdebat dengan orang yang berpendapat —tolol seperti ini.

Begini, kalau anggapannya kuliah atau saya asumsikan sebagai ‘cari ilmu’ itu suatu hal yang tidak penting, lalu buat apa orang-orang yang bekerja harus sekolah dulu sampai SMA? Bukannya itu juga buang-buang uang? Kenapa tidak langsung bekerja saja? Toh, lulus SMA juga ujung-ujungnya kerja juga kan. Mendingan setelah lahir kalian langsung saja bekerja, pasti bisa dapat uang lebih banyak dibanding kawan-kawan kalian yang memutuskan untuk sekolah dulu. Ya, daripada menghabiskan uang untuk jajan, uang buku, bayaran bulanan, ongkos transportasi, buku tahunan, foto copy, dan segala macam biaya ketika bersekolah. Itu pendapat saya, kalau saya timpal memakai paradigma yang sama seperti mereka. Intinya, orang yang menganggap kuliah itu tidak penting, berarti dia juga menganggap sekolah itu tidak penting. Lalu, kenapa kalian masih sekolah, tolol ?

Kemudian, saya rasa mereka pasti akan bilang kalau bekerja itu butuh ijazah SMA. Kami terpaksa sekolah agar bisa bekerja nantinya. Nah, ini juga yang menjadi jawaban anak-anak yang kuliah. Mereka kuliah minimal untuk dapat ijazah juga yang dia bisa gunakan sebagai modalnya bekerja. Dan jabatan mereka yang kuliah dulu pasti lebih tinggi dari lulusan SMA. Maksudnya gini, coba saja dibuktikan orang yang lulusan SMA melamar pekerjaan secara bersamaan dengan orang yang lulusan kuliahan (S1), dengan segala macam kualifikasi lainnya yang sama persis mulai dari umur, tinggi badan, dan surat-surat pelengkap. Hanya tingkat lulusannya saja yang membedakan mereka berdua. Kalian lihat saja mana yang jabatannya lebih tinggi dan peluang diterimanya lebih besar. Tapi usahakan bandingkan dengan objektif, tepat dan adil seperti contoh saya. Ingat, yang membedakan hanya tingkat lulusan, tidak ada yang lain seperti skill dan segala macamnya. Dengan itu kalian akan tahu apa fungsi kuliah secara sempit. Karena, tingkat lulusan pendidikan berbanding lurus dengan jabatan suatu pekerjaan. Mereka —yang hanya lulusan SMA, ya, bakal cuma jadi jongos pimpinannya. Kalau dibilang lulusan kuliahan hanya akan jadi orang yang serakah, ya, jahatnya, salah siapa jadi bawahannya! (atau lebih kasarnya cuma lulusan sekolahan). Itulah jawaban saya lagi jika orang —goblok yang bilang kuliah tidak penting itu mengelak jika karena paksaan kualifikasi pendidikan.

*****

Kuliah itu tujuannya hampir sama dengan tujuan kita bersekolah. Meningkatkan kemampuan dan intelektual kita, dan yang lainnya. Jadi, bukan hanya untuk bekerja. Selain itu, tujuan berkuliah juga untuk mengabdikan diri pada masyarakat. Kenapa? Karena berkuliah adalah salah satu cara kita untuk mengkritisi keadaan. Dengan bersekolah, dan dilanjutkan berkuliah yang intinya mencari ilmu, otak kita akan diasah sedemikian rupa untuk berpikir keras terhadap permasalahan yang ada. Tentu memikirkan solusinya juga. Daripada hidup hanya bekerja saja, tanpa memikirkan makanan untuk otaknya sendiri. Ujungnya pasti cuma jadi budak yang diperas keringatnya. Otak orang yang menganggap tidak perlu kuliah, bekerja saja, adalah otak pecundang. Mereka pesimis dengan keadaan. Hanya menerima diri sebagai bawahan, dan tidak mau berusaha berganti menjadi raja. Dasar mental lemah orang jajahan! Jangan samakan hasil orang yang lulusan SMA tapi punya waktu lama dalam bekerja dengan lulusan baru S1. Itu cara berpikir yang curang. Kalau bego, ya, jangan pemikirannya juga ikutan bego.

Kalau mahasiswa dikritisi karena mahasiswa tidak terlihat masa kini gunanya, anda salah besar. Bayangkan sendiri jika Indonesia tidak ada seorang mahasiswa, semuanya mental pekerja, tidak ada seorang pemikir. Majukah Indonesia? Lalu, kalau dibilang mahasiswa tidak pula memajukan Indonesia, lihat sendiri bagaimana keadaan transportasi saat ini. Tanpa seorang mahasiswa, tidak akan ada penemuan mobil listrik dan segala macam hal modern lainnya. Itulah mental orang yang berkuliah, ilmuwan. Untuk orang yang lebih ingin bekerja dan tidak mementingkan kuliah, ya, contohnya lihat sendiri nasib orang yang tinggal di daerah terpencil. Jangan samakan dengan kalian yang tinggal di kota! Coba saja bawa satu orang pedalaman untuk berkuliah, lalu bandingkan dengan kawannya di pedalaman yang tidak berkuliah. Pasti berbeda. Orang-orang yang menghakimi bahwa kuliah itu tidak penting, hanya calon-calon kacung yang kehadirannya sebatas sampah. Mereka hanya alat, bukan pelaku. Tanpa pelaku, alat tidak akan berguna, sekali lagi, hanya sampah.

Sekarang, terlihat bukan siapa yang tolol ? Orang yang berkuliah atau yang tidak? Orang yang menganggap kuliah itu berguna, atau mereka yang menganggap kuliah itu tidak berguna?


p.s; “Dengan hanya bekerja, anda hanya akan menjadi seekor sapi. Tetapi dengan mencari ilmu, anda bersiap menjadi peternak.” - Muhafiz Dwi Azhari.

You Might Also Like

0 komentar