Selamat Tinggal, Bagian Doaku
12.59.00
Beberapa
hari setelah kita berpisah. Aku sudah menyimpan rapi kenangan kita di dalam
sebuah kotak kardus besar, dan masih menunggu waktu yang tepat untuk
membuangnya dengan tujuan melupakanmu. Namun sial, tetap saja berat hatiku
untuk menghilangkan bingkai cerita kehidupanku yang sebelumnya begitu lama
menghiasiku. Bagiku, ini masih seperti mimpi, walau sakitnya sangat nyata.
Mungkin masalahnya hanya karena aku belum terbiasa.
Bersama
matahari siang yang terik ini, juga dengan alunan lagu dari Endah & Rhesa –
Cinta Dalam Kardus yang terdengar dari kotak hitam besar bersuara, serta setengah
cangkir kopi Cappucino di depanku, aku duduk sendiri di tengah keramaian. Hal
yang mungkin sudah biasa bagiku sebelumnya. Tapi, entah kenapa kali ini rasanya
tidak seperti itu, ini berbeda, ada hal yang kurang. Mungkinkah kehilanganmu
adalah alasannya? Kurasa, iya.
Tahukah
kamu bagaimana perasaanku di sini menahan perih yang begitu sangat terasa? Aku
harap kamu tahu itu. Aku harap kamu tahu sakit dan linglungnya aku di sini. Bisa
atau tidaknya kamu kulupakan memang tergantung bagaimana usahaku, tapi apakah
mudah kita melihat ketika cahaya yang menerangimu pergi? Tidak.
Padahal,
sudah berkali-kali matahari lingsir meninggalkanku dalam ketidakberdayaan. Gelap
menjadi terang, dan terang kembali menjadi gelap. Ia tak pernah sekalipun
menoleh ke arahku. Pula melihat ke dalam mataku. Sama seperti kamu, dan mereka,
tak acuh, tidak peduli.
Kali
ini, bersama tegukan terakhir kopi ini aku bertekad untuk tidak mau lagi
menyentuh kenangan yang ada. Mungkin kali ini aku terdampar dalam bayanganmu,
tapi aku yakin, suatu saat nanti aku akan tersenyum dengan mata yang lain.
Pesanku, jangan permainkan hati yang tulus, hanya untuk cinta yang kaukira akan
lebih baik.
Selamat
jalan sosok nyata yang tak mau lagi aku lihat. Selamat tinggal masa yang harus
kulupakan. Tawamu di tengah tangis rintihku sudah cukup membuat peliharaanmu ini tersadar; sudah saatnya
air mata ini berhenti.
Masa
laluku bersamamu kini siap aku simpan di tempat yang tidak bisa lagi kulihat.
Selamat
tinggal bagian dari doaku, sebelumnya.
0 komentar