Ketika Air Mataku Habis

14.57.00

Ketika air mataku telah habis,
Aku tidak tahu mengapa aku tidak bisa lagi menangis
Aku tidak mengerti mengapa air mata ini tidak pernah lagi terjatuh
Mungkinkah ini karena kauterlalu sering melukaiku?
Kurasa iya.

Ketika air mataku telah habis,
Aku mulai tak acuh dengan keadaanmu
Aku mulai tak mau lagi kehadiranmu
Mungkinkah ini karena ketidakpedulianmu?
Kurasa iya.

Ketika air mataku telah habis,
Aku sudah tidak lagi tergiur dengan rayuanmu
Aku sudah malas walau sebatas menoleh ke arahmu
Mungkinkah ini karena kauselalu mempermainkan aku?
Kurasa iya.

Ketika air mataku telah habis,
Waktuku saat ini hanya menjadi milikku
Tidak ada lagi kamu
Walau seguratan kecilpun
Lelahku mulai meniadakanmu di hidupku

Dimanakah rasa cintamu yang dulu?
Masihkah aku ada di sana?
Di relung hatimu
Di setiap sudut hatimu
Kurasa tidak.

Hadirku selalu saja hanya sebatas ilusi untukmu
Tidak pernah kauharapkan
Semu, layaknya bayangan
Tidak pernah kauanggap ada
Sekalipun kehadirannya memang ada

Ketika air mataku telah habis
Dan cintaku terlalu bodoh untuk terus dipermainkan


*****

“Cinta yang sesungguhnya selalu akan membawamu untuk selalu peduli tanpa pernah ada permintaan sedikitpun. Maka ketika kautidak peduli, kamu tidak mencintainya.” 

You Might Also Like

0 komentar