Tidak Terlihat
11.26.00
Sayang,
entah sudah berapa lama kita tidak bersua. Sehari, seminggu, sebulan, dua
bulan, atau lebih dari itu, yang kutahu keadaan ini membuat aku lupa hari apa
terakhir kita bertemu. Kamu tahu, aku tidak pernah bisa tertidur walau setiap
jengkal malam yang aku habisi begitu ramai. Aku tidak pernah bisa dengan nyaman
menikmati makanan yang dihidangkan. Aku linglung. Suaraku mulai lemah, rintih.
Aku terus berusaha memanggilmu, tapi hanya gema yang mejawab. Kemanakah kamu,
Sayang?
Sayang,
sebelum segelas air putih ini kuminum, sebenarnya aku tidak mau menelan racikan
kimia yang sudah disiapkan dokter itu. Aku yakin, ini tidak akan berhasil.
Mustahil. Ia tidak berguna. Bahkan aku ingin sekali tertawa melihat orang-orang
di sekelilingku ini yang katanya mengkhawatirkan keadaanku. Mereka begitu
terlihat bodoh. Mereka meminta penawar keadaanku ini kepada orang lain. Hah, andai
mereka menanyakan kepadaku apa yang bisa membuat kuterlepas dari ini, tentu
akan aku jawab lantang dia itu, kamu. Iya, orang yang entah kemana sekarang.
Sayang,
masih haruskah aku menangis? Menangis di tengah keadaan seperti ini? Hmm, betapa
bodohnya aku, mengapa aku tetap saja mengharapkan kamu ada di sini, sedetik
saja. Padahal itu sangat tidak mungkin. Harapanku terlalu tinggi. Cobalah antar
aku ke tempat yang tak berbentuk sejenak. Buang aku di situ! Biarkan aku
sendiri. Aku lelah. Dan kalau boleh aku meminta, jadilah diriku sebentar. Kamu harus
merasakan sulit dan sakitnya seperti apa. Iya, kamu akan tahu, bagaimana
sulitnya untuk bangkit. Kamu akan tahu, bagaimana sulitnya untuk tertawa. Kamu akan
tahu, bagaimana sulitnya untuk berjalan. Semuanya sulit, Sayang.
Sayang,
ini tegukan air mineral terakhirku di temani cahaya. Aku sangat tahu, jika ini
selesai terjadi aku akan menutup mataku selamanya. Semuanya tidak akan bisa
lagi aku lihat. Termasuk kamu. Aku tidak mau banyak berbicara. Sayang, sampai
bertemu lagi, entah kapan itu. Aku merindukanmu, Sayang. Doakan aku, ketika
kamu sadar aku sudah tidak sanggup lagi melihat. Dan sadarkanlah aku jika kamu
ada di dekatku.
Selamat
tinggal terang.
Selamat tinggal juga kamu yang sudah tidak bisa aku lihat.
0 komentar