Surat Cinta Untuknya

10.54.00

Hai,

Mungkin aku bukan orang yang hebat berbicara. Bukan pula orang yang mahir meminta. Bukan juga orang yang pandai melantunkan pujian. Aku hanya orang bodoh yang menghabiskan waktuku hanya untuk melihat, menikmatinya dan kemudian aku rangkai sebuah tulisan.

Bersama dengan surat inilah aku ingin sedikit bercerita kepadamu;

Kamu adalah sebuah layang-layang. Dua tahun lebih sudah aku mengenalmu, dan aku tahu saat ini kamu berada di fase putus benang. Fase dimana kamu tidak bisa hidup. Fase dimana kamu merasa tidak berguna. Satu-satunya solusi hanya keluar dari permainan, menginjakkan kaki lagi ke tanah, dan bersatu dengan benang yang baru. Ya, kamu hanya butuh itu. Benang baru yang sanggup membuatmu terbang dengan tenang di angkasa, dan mampu mengendalikanmu di angin yang kencang sekalipun. Kamu sudah merasakan bagaimana terbang dari benang yang tajam, kasar, halus, bahkan yang tebal sekalipun. Namun, tetap saja semuanya tak mampu membuatmu bertahan. Kamu terputus dari mereka begitu saja.

Sekarang aku, aku hanya septic tank. Tempat pembuangan hal menyesakkan yang kamu rasakan. Tempat terakhir kamu menghabiskan waktu untuk beristirahat dari penerbangan. Tempat segala sampah ceritamu dalam seharian penuh. Ya, aku lebih memilih menjadi septic tankmu selama dua tahun ini saat kamu terus membohongi hatimu yang selalu saja merasa sendiri dalam penerbanganmu bersama mereka. Aku tidak pernah keberatan, karena bagaimanapun aku tetap harus menjaga fungsiku. Jika aku melepaskan fungsiku, kepada siapa lagi kamu akan berbagi? Aku tidak mau ada sesuatu hal yang membuatmu tersakiti karena salah membagi.

Kali ini, aku tidak hanya ingin kamu menjadi layang-layang; terbang bebas di atmosfer dan tetap terikat oleh satu benang di bumi. Sekalipun benang itu adalah aku. Tetapi, aku ingin kamu menjadi seekor ikan lele. Mampu berkembang biak, serta hidup dengan tenang dan bahagia di septic tanknya.

Aku sudah tidak mau lagi menjadi benang penunggu layang-layang. Aku sudah tidak mau lagi menjadi septic tank yang menunggu didiami pemiliknya. Sudah cukup aku mengunjungi ratusan galeri, dan sekarang aku sudah memantapkan pilihan. Aku putuskan untuk memilihmu sebagai lukisan untuk aku miliki dan kujaga satu-satunya. Izinkanlah aku menjadi benang itu sekarang. Jadikan aku septic tankmu yang kautinggali. Karena aku mencintaimu. Sayang.














Dari Sahabatmu,
Sejak dua tahun lalu.

You Might Also Like

0 komentar