Bismillah
11.39.00
“Jodoh
rahasia Tuhan. Tapi Tuhan telah membukakan rahasia itu padaku hari ini. Maukah
Dinara jadi pendampingku seumur hidup?”
Ya, itu
adalah rangkaian kata dalam buku Rantau
1 Muara karya A. Fuadi yang Alif lontarkan kepada Dinara lewat telnet. Kata yang membuat
hubungan ULDR; Undefined long distance
relationship mereka semakin serius dalam mencari akhir dari jalan hubungan
mereka. Sebelumnya, sebenarnya Alif sudah berkali-kali mencoba mengutarakan
niatnya kepada wanita yang spesial itu, namun sayang Tuhan belum memuluskan
keinginannya. Sampai akhirnya Alif berhasil menyampaikannya dengan anggun,
walau hanya lewat tulisan.
Susah
payah Alif mendapatkan jawaban dari Dinara. Mungkin karena terlalu cepat Alif
mengutarakan, sehingga ada jeda yang membuat Dinara terkejut yang teramat. Sampai
akhirnya dengan mengucap kata BISMILLAH mereka memutuskan secepatnya untuk
melangsungkan pernikahan.
Namun
perjalanan mereka tidak semulus yang diharapkan. Dengan terbata Alif mencoba
meyakinkan Ayahanda Dinara agar menerima lamaran Alif. Hingga berhentilah
negosiasi mereka pada pertanyaan Ayahanda Dinara kepada Alif; Kapankah ada
pertemuan dan perkenalan keluarga? Jalan Alif mempersunting Dinara semakin lebar.
Tiba-tiba,
Dinara mengabarkan berita baik tapi buruk kepada Alif. Dinara mendapatkan
beasiswa S-2 di UK. Memang, dari dulu Dinara sangat bermimpi bisa mengikuti
jejak Alif bersekolah di luar negeri. Ini memang kabar baik bagi Dinara, namun
tidak dengan Alif. Dengan adanya hal ini, Alif mulai gusar. Niatnya untuk
menjadi pandamping hidup Dinara terasa dihempaskan. Sehingga timbulah
percekcokan di antara mereka. Siapa yang menjadi prioritas, dan apa yang harus
diprioritaskan. Cobaan yang sangat telak menimpa waktu yang diharapkan cepat datang.
Mungkin
Tuhan memang sudah menggariskan hidup mereka untuk bertemu di suatu jalan yang
harus mereka lewati bersama. Dinara ternyata berhasil melobi komite Beasiswanya
untuk meungundurkan pengambilan Beasiswa. Tidak hanya itu, Alif juga sudah
pasti pulang setelah ia selesai ujian semester. Alhasil, takdir suci yang
mereka inginkan sudah berada di depan mata.
Hingga
akhirnya berakhirlah perjalanan ULDR mereka setelah Alif mengucapkan; Saya terima nikahnya dan kawinnya Dinara
binti Irwansyah Sutan Rangkayo Basa dengan mas kawin yang tersebut, tunai. Kini,
Dinara bukan lagi perempuan biasa. Dia adalah perempuan utama Alif, belahan
jiwanya. Dimana dalam hari-hari mereka, Alif adalah Rajanya, dan Dinara adalah
Ratunya.
*****
Hai,
begitu indah bukan perjalanan Alif dan Dinara tadi? Perjalanan yang berliku memang,
sama seperti kita. Aku masih harus bisa menjagamu. Aku masih harus bisa
meyakinkan Ayahmu yang keras. Aku juga masih harus bisa meyakinkan Ibumu. Aku
masih harus bisa membimbingmu. Aku pun masih harus bisa memperbaiki diriku
sendiri; agar aku pantas untuk mendampingi hidupmu.
Jalan
kita masih panjang. Masih banyak yang harus aku lakukan sebagai laki-laki yang
ingin hidup bersamamu. Perlahan tapi pasti, mari kita coba jalani semua karena
Tuhan telah menggariskannya. Apapun ujungnya nanti, sampai kita mendapat jawaban rahasia Tuhan tentang jodoh kita, kita tetap harus meyakinkan semuanya. Mari
kita hadapi jalan di depan, atas nama Tuhan, dan untuk Ridho Tuhan. Bismillah.
0 komentar