Sederhananya Bahagia
16.44.00
Bahagia,
itu mungkin kata yang simpel, tapi bermakna ganda; bisa luas, bisa sempit.
Terkadang bagi sebagian orang, bahagia itu memiliki apa yang kita mau. Tapi ada
juga yang menganggap bahwa bahagia itu mensyukuri apa yang kita miliki. Tidak
ada yang salah dari keduanya, semuanya benar. Tidak bisa dipungkiri, seseorang
pasti ingin mendapatkan apa yang dia mau dapatkan. Karena dengan mendapatkan apa yang dimau, akan
datanglah sebuah kebahagiaan setelahnya. Ini hanya masalah kebesaran hati dalam
menerima.
Sementara
itu, bahagia bagi saya itu simpel; asal bisa tertawa, dan difollback atau
dimentions idola. Follback, hal yang bagi sebagian orang hanya hal yang tidak
terlalu penting. Tapi, akan menjadi sangat penting ketika orang yang kita idolakan
yang melakukannya kepada kita. Dan mentions, hal yang bisa dilakukan setiap
orang, tapi akan terasa sangat mengesankan ketika orang yang mentions kita
adalah seorang public figure, yang notabene memiliki banyak followers, dan
pasti ada ribuan mentions juga yang masuk kepadanya.
Follback,
salah satu hal yang membuat saya bahagia. Kebahagiaan itu dimulai ketika saya
mentions @InfoUPI, wadah berbagi anak-anak Universitas Pendidikan Indonesia.
Saya ingat, ketika itu saya menanyakan tentang bagaimana tes keterampilan masuk
Seni Musik. Ya, mentions saya hanya dibalas rujukan akun Seni Musik UPI. Tidak
lama kemudian, saya pun difollowback. Wah, senang sekali saya saat itu.
Berselang
beberapa bulan kemudian, saya membaca timeline ada open follback dari salah
satu personel Blink. Modalnya hanya retweet tercepat, wah saya harus ikut,
pikir saya. Berkali-kali setiap malam pemilik akun @Ify_blink membuka open
follback, sayangnya saya selalu kalah cepat. Hingga suatu ketika saya mencoba
mengakali aplikasi Ubersocial di Blackberry saya. Saya pun mengubah
settingannya menjadi ada sebuah getaran ketika ada tweet baru. Berkali-kali
handphone saya bergetar karena ada tweet baru dari orang-orang yang saya
follow. Tiba-tiba, ada juga tweet yang saya tunggu-tunggu, ify kembali membuka
open followback. Tidak menunggu lama, saya pun langsung me-retweetnya. Tak lama
kemudian, ify pun memfollback saya. Wah, kembali saya senang bukan main. Ify
adalah personal Blink yang sangat saya kagumi. Dia bisa bermain alat musik, dan
memiliki jiwa musik yang kental, itu yang membuat saya jatuh hati kepada dia.
Setelah
beberapa kebahagiaan tadi, kehidupan saya perlahan-lahan menjadi seperti
biasanya lagi. Tidak ada niatan lagi untuk saya mengikuti open follback
artis-artis. Ketika menginjak kelas tiga SMA, saya aktif sekali mengetweet
judul lagu yang saya dengarkan, tidak lupa juga saya mentions bandnya.
Kebetulan saat itu saya sedang mengagumi dan suka sekali dengan lagu-lagu dari
Sheila On 7. Alhasil saya pun banyak sekali mengetweet tentang Sheila On 7,
hingga suatu ketika, ketika saya mengecek tab followers yang bertambah ternyata
akun @sheilaon7, band yang saya kagumi itu memfollowback saya. Wah, saya girang
bukan main. Berkali-kali saya ledek teman saya, Elki Muhamad Pamungkas, yang
memang salah satu Sheila Geng, sama seperti saya. Saya ledek dia bahwa saya
difollback @sheilaon7, mungkin sampai dia bosan mendengar ledekan saya itu.
Tidak
berhenti di situ, berselang beberapa bulan kemudian, saya mulai menyukai band
beraliran jazz, Ten 2 Five. Saya pun kembali mengetweet lagu-lagu dari pemilik
akun @ten2five yang saya dengarkan. Beberapa waktu setelahnya, tiba-tiba akun
@ten2five memfollback akun twitter saya. Wow, kembali saya senang bukan main.
Padahal, saya belum lama memfollownya.
Beberapa
bulan yang lalu, saya mulai menyukai membaca. Saya pun mulai tertarik dengan
buku-buku dari Dewi Lestari dan Ahmad Fuadi. Beberapa buku mereka banyak saya
baca. Tidak lupa saya pun mengetweet kata-kata takjub saya kepada mereka. Tidak
disangka, mentions saya pun dibalas oleh akun @deelestari dan @fuadi1. Saya
sangat senang saat itu. Kemudian, sekitar dua bulan yang lalu, saya pun
mementions akun @fuadi1, seorang penulis trilogy Negeri 5 Menara. Saya menanyakan bagaimana kabar
buku ketiganya yang berjudul Ranah 3 Warna. Berselang beberapa hari, saya pun
dimentions balik olehnya. Saya kembali senang bukan main.
Dan
mungkin yang terakhir, belum sebulan ini saya melihat tayangan televisi dan
saya menyaksikan sebuah band yang menyanyikan lagu tentang kemanusiaan. Saya
pun langsung jatuh hati pada saat itu juga. Dengan cepat saya langsung
menyalakan laptop saya untuk mencari akun dari band Simponi, dan ketemulah akun
@simponii. Akun dari Rendy Ahmad, pemeran Arai di Film Sang Pemimpi, yang juga
merupakan vocalis dari band Simponi. Saya jatuh hati dengan lagu-lagunya
mereka. Terutama Sister In Danger dan Vonis. Lagu Sister In Danger ini memang
sangat menyentuh, apalagi karena belakangan ini Indonesia juga sedang dilanda
permasalahan tentang kekerasan gender. Beberapa hari setelah memfollownya, akun
@simponii itu pun membuka open follback, dia memang baik, terbuka dengan fans, bahkan
mereka menganggap fans sebagai teman. Keren. Tidak menunggu waktu lama saya pun
meretweet tweet dari akun twitter band Simponi itu. Dan beberapa detik
kemudian, saya pun di followback oleh mereka. Sekali lagi, saya tidak bisa
menyangkan bisa difollowback atau dimentions balik oleh idola.
Bahagia
itu sederhana.
Sesederhana
difollowback.
Sesederhana
dimentions.
Itulah
bahagia, hal yang terasa dengan bagaimana kita menyikapi segalanya.
0 komentar