Surat Untuk, Dii #4

05.06.00

Dobo, Kep. Aru, 28 Mei 2018.
Pukul 6:30.


Mungkin di tempatmu kali ini masih subuh.

Dii, beberapa minggu belakangan, entah kenapa aku seakan teringat kembali dengan sosokmu —yang entah dimana sekarang. Di sini, di tempat aku sekarang, ada anak kelas 5 SD yang sangat mengingatkanku kepadamu. Dia pintar, hobinya —senang curhat kalau jam istirahat. 

Suatu ketika, aku bertanya kepada anak ini. "Kamu kalau di rumah sukanya ngapain?"
"Ezhye biasanya baca novel pak, Boy Candra. Suka aja sama ceritanya." jawabnya polos.

Dii, anak se-kecil ini, di tempat begini, sudah kenal Boy Candra? Dia benar-benar mirip sepertimu, tipikal tukang galau. Ya, kamu memang tidak sering menampakkan kegalauanmu, bahkan kamu selalu bisa menepiskannya begitu saja. Tapi, aku tahu di balik senyum tipismu, kamu selalu menangis diam-diam.

Dii, pernah ketika aku bertemunya di pinggir pantai Wamar, aku lihat dia sedang tersenyum sendiri  sambil duduk di bekas pohon kelapa yang jatuh. Sekelebat, aku seperti melihatmu. Senyumnya sama, penuh ketidakbaikan yang disembunyikan. 

Apakah semua wanita selalu menyembunyikan kesedihannya?

Dii, jika kamu sedang bersedih, tolong jangan terus kamu sembunyikan. Katakan, katakan, katakan. Katakan pada siapapun itu. Kamu terlalu sering memendam semuanya. Aku takut, kamu akan terluka perlahan. Ya, walau aku tau, itu tak akan sesakit luka yang aku buat untukmu. 


Kamu tidak perlu khawatir, jika kamu sedang bahagia sekarang, aku akan merasakannya. Untukmu, untuk perasaan kita. Atau mungkin kini hanya untuk perasaanku. 

Dii, waktu sudah berjalan begitu jauh.  Lima tahun sudah berlalu, dan aku tumbuh jadi orang yang lebih peka terhadap perasaan setiap orang. Hal yang andai saja aku bisa melakukannya dahulu, saat bersamamu. Tapi, yasudahlah, kamu mungkin sudah menemukan orang yang tidak lagi mempermainkan perasaanmu. Orang yang tidak lagi mencarimu hanya saat jenuh. Orang yang tidak memaksamu masuk ke dalam rumitnya cinta segitiga —seperti yang kulakukan dulu.

You Might Also Like

0 komentar