[Pertama] Surat (untuk) Makhluk Astral

20.42.00

Ini bukan kali pertama aku melihat ribuan kata dengan begitu lama. Duduk menyendiri di sudut ruang yang diisi orang-orang tak kukenal, hanya berteman huruf-huruf digital yang lalu-lalang. Tapi aku tidak merasa lelah. Justru yang ada malah bahagia. Menurutku, inilah bahagia yang sederhana, yang selalu ingin kuulang setiap detik.

Tulisan-tulisan yang tersusun rapi di depanku ini, membuat aku yakin, ini bukan dari orang biasa; ini dari Makhluk Astral. Setiap judul tulisan yang dia ciptakan, seperti ada rasi membentang tepat di depan keningku—untuk selalu tertuju padanya. Ada tulisannya tentang pelangi petang. Ada pula tentang becak di tengah hujan. Yang paling aku sukai adalah tulisannya tentang langit menatap langit.

Ingin sekali menyapanya walau sekedar lewat komentar; layaknya pembaca yang lain. Sebatas menanti agar bisa merangkul pelangi dengan mesra, sepertinya. Semu semata. Aku takut, detik waktu hanya bisa aku hitung—tanpa bisa dijalani. Aku terlalu takut menyapamu langsung, Makhluk Astral.  


[Kamus Besar Bahasa Indonesia] Astral; a mengenai (terdiri atas, menyerupai) bintang-bintang.

You Might Also Like

0 komentar