Punggung, dan Dua Hal yang Berbeda

11.32.00


Kisah aku, kisah aku tentang seorang sahabat aku yang lahir di negeri orang. Dia hidup dalam keluarga yang sangat sederhana. Setiap kali Ibunya harus menyediakan ayam sebagai lauk, Ibunya mesti pergi ke pasar untuk membeli ayam, tapi cuma bagian punggungnya saja. Cuma itu yang mampu diabeli. Akhirnya, sahabat akupun itu tumbuh dewasa dengan hanya mengetahui kalo ayam itu cuma mempunyai bagian punggung. Dia gak pernah tahu, ada dada, paha, atau sayap. Punggung, menjadi satu-satunya definisi dia mengenai ayam.

Kalo aku, aku jatuh cinta. Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya sanggup akugapai, sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hanya sanggup akunikmati bayangannya, tapi takkan pernah bisa akumiliki. Seseorang yang hadir, bagaikan bintang jatuh. Sekelebat, kemudian menghilang begitu saja, tanpa sanggup tangan ini mengejarnya. Seseorang, yang hanya bisa akukirimi isyarat, sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Tapi sekarang justru menurut aku sahabat aku itu orang yang paling berbahagia. Dia bisa begitu menikmati punggung ayam, karena cuma itu yang diatahu. Sedangkan aku, aku justru orang yang paling bersedih. Karena akutahu, apa yang gak bakalan pernah bisa akumiliki.

***
Aku sudah tahu warna matanya. Cokelat muda, dan itu…sudah lebih dari cukup.




Dee – Hanya Isyarat

You Might Also Like

0 komentar