Air

07.28.00

Sisi tetas air mata, dengarkan aku! Aku selalu berharap menjadi seperti dirinya, air yang mengalir. Ia hebat, selalu berjalan, dan berlalu tanpa henti. Meninggalkan yang sudah berlalu tanpa beban, dan siap menyongsong yang akan datang dengan pasti tanpa pikir panjang. Ketika ada yang menghalanginya, ia selalu mencari celah sampai yang tersempit sekalipun untuk melewatinya, bukan berhenti, dan terjebak dalam keputusasaan. Bukan pula dirimu, yang hanya hadir saat aku terluka, tapi tak pernah memberi sebuah ketenangan dan keputusan yang hakiki. Ya, air yang mengalir, aku ingin menjadi dirimu. Bukan lagi menjadi air mata yang membuat aku terjatuh, seperti saat ini.

You Might Also Like

0 komentar