Beberapa
hari yang lalu saya ditanya salah seorang kawan, bagaimana pendapat saya
tentang masalah propaganda Yahudi lewat musik. Saya terangkan, otak orang-orang
Yahudi memang sangat luar biasa. Mereka mampu melihat celah kecerobohan
anak-anak muda islam agar Yahudi bisa dengan mudah mengorek-ngorek dan mencuci
hati pemuda dan pemudi islam, cara mereka adalah lewat apa yang anak muda cintai. Dengan
itu, mereka akan berangsur-angsur menjadi penganut sekulerisme. Anak-anak muda —yang lengah
itu akan merasa hidupnya adalah apa yang mereka cintai. Sistematikanya, ya, dengan
di arahkan untuk menjadi Freedom person yang nanti akan jadi seorang liberalis
sejati. Sebenarnya, jika kita —sebagai anak muda bisa memilah dan menganalisis
sendiri segala macam hal, harusnya kita sadar bahwa liberal tidak akan pernah
berguna sepenuhnya. Liberal hanya mampu
diterapkan untuk beberapa hal, tidak semua hal. Kenapa seperti itu? Begini,
kalau mau liberal mutlak, berarti wanita yang bersuami juga masih boleh untuk dicampuri
oleh laki-laki lain, dan itu diperbolehkan oleh suaminya. Atau bisa saja
seperti orang boleh mencuri. Kawan saya menyela, loh, itu kan perbuatan yang
salah? Saya menjawab, tidak ada yang salah —untuk para liberalis.
Saya
lanjutkan lagi, sebagai seorang yang mengamati musik, saya sadar bahwa musisi
atau komposer Yahudi memiliki daya hayal yang sangat hebat. Berbeda dengan kaum
lain, sebagian besar dari mereka mampu mencampur paham dan ajaran mereka lewat
lirik lagu, dan itu pasti mereka kiaskan agar tidak diketahui dengan jelas
maksud mereka sebenarnya. Contohnya ada pada lagu Donna-Donna dari Donovan yang
saya dengarkan beberapa waktu silam. Saya salut dengan penulisan liriknya. Maknanya
sangat dalam. Saya tahu itu merupakan salah satu propaganda Yahudi, tapi
sebagai sebuah karya, jujur saya sangat menyukai pengandaiannya, ini jarang
saya dapatkan dari orang-orang jaman sekarang. Bukan hanya itu, masih banyak
juga lagu-lagu lainnya yang mencetak paham ke-Yahudi-an.
Dari hal
yang bersifat mendunia, menurut saya kecerdasan ras Yahudi tidak bisa diragukan lagi. Terutama dalam kepiawaiannya 'mengolah' dunia. Mulai dari ilmuwan, segi ekonomi, kenegaraan, bahkan filusuf. Mungkin
bisa saya simpulkan bahwa Yahudi sudah mendunia, dan bahaya keberadaannya sangat
tersembunyi luar biasa. Mereka sangat pintar 'memainkan' peranannya masing-masing. Kenapa begitu? Kalian akan menemukannya dengan membaca buku ‘The
Synagogue of Satan’ karya Andrew C. Hitchcock dan ‘Rothschild Dynasty’ karya
DR. John Coleman. Dalam buku itu, saya melihat dengan jelas bahwa mereka sangat militan untuk menguasai dunia, dan menghancurkan islam
secara tahap demi tahap. Bahkan, dengan semakin banyak saya membaca buku-buku
tentang Yahudi, saya cukup depresi membayangkan islam di masa depan.
Jadi begini,
Yahudi tidak hanya melakukan propaganda lewat musik. Sampai saat ini, mereka
masih terus bersikeras mencoba menjadi gurita dunia, yang secara perlahan
menambahkan tentakelnya di segala hal yang ada di dunia untuk menghancurkan
islam. Sebagai seorang muslim, saya ingin kita ini bergerak melihat bagaimana
rekam jejak orang-orang Yahudi untuk kemudian dianalisis agar kita bisa
berhati-hati dan menahan diri dari segala macam tipu daya mereka, pungkas saya.