MUHAFIZDWI : Mei 2013

Suatu hari saya bertemu dengan seorang dosen perguruan tinggi di suatu tempat bacaan. Beliau adalah seorang dosen Agama dan PKn. Beliau bercerita jika suatu saat beliau akan membuat sebuah buku tentang keajaiban dunia menurut versinya.

Baginya, keajaiban dunia yang pertama adalah Ka’bah. Seperti yang kita tahu, Ka’bah adalah pusat dari bumi dan kiblat untuk umat muslim beribadah. Ka’bah juga memiliki energi positif ketika kita berada di sekitarnya. Selain itu, Ka’bah juga memilki gelombang elektromagnetik yang tinggi, sehingga jarum kompas tidak akan mampu bergerak. Dan Ka’bah juga merupakan bangunan yang dibangun tepat di bawah Arsy-Nya. Dan berbagai alasan yang sangat luar biasa lainnya yang tidak mungkin bisa dijelaskan, karena itu adalah Kuasa Allah.

Kemudian beliau juga menempatkan Borobudur di keajaiban dunia kedua, alasan beliau menempatkan Borobudur di tempat kedua sangat luar biasa menurut saya. Kata beliau, Candi Borobudur dibangun dengan dasar pemikiran dan filosofi yang melambangkan tiga tingkat kehidupan manusia. Zona pertama adalah Kamadhatu atau dunia budak nafsu, dunia yang dihuni oleh kebanyakan orang masa kini. Tingkat paling bawah Candi Borobudur ini tertutup oleh pondasi penyokong bangunan, sehingga tidak terlihat. Zona Kamadhatu yang tersembunyi ini terdiri dari 160 relief yang menggambarkan kisah Karmawibhangga Sutra, yaitu hukum sebab akibat. Relief-relief di sini menggambarkan hawa nafsu manusia, seperti perampokan, pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dan penistaan.

Zona yang kedua adalah Rupadhatu atau dunia transisi antara nafsu dan jiwa yang suci, di mana manusia telah terbebas dari hal-hal duniawi, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Sehingga hidupnya masih setengah hidup. Ia belum hidup sepenuhnya sesuai kodratnya. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Teras persegi Rupadhatu berisi galeri relief batu pahat, juga rangkaian ceruk yang berisi patung Budha. Secara keseluruhan, terdapat 328 patung Budha di dalam zona yang juga memiliki banyak relief dengan hiasan murni ini. Manuskrip berbahasa Sansekerta digambarkan di dalam zona ini melalui 1300 reliefnya, yaitu Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka, dan Awadana. Relief-relief tersebut berjejer sepanjang 2,5 km. Pada zona ini juga terdapat 1212 panel dekoratif.

Zona yang ketiga adalah Arupadhatu atau dunia tertinggi, tempat tinggal para dewa. Dunia ini melambangkan dunia para manusia yang mencapai tingkat iman yang seluruh jiwanya adalah untuk Tuhan. Tiga teras yang melingkar ke arah pusat atau kubah stupa menggambarkan kenaikan ke dunia atas. Teras-teras di sini memiliki ornamen yang lebih sedikit, dan lebih mengutamakan kemurnian bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah terbebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Total, ada 72 stupa seperti ini.

Dari ketiga zona itu jika kita pahami ada maksud yang sangat dalam. Dimana para pembuat Borobudur membangunnya tidak hanya sekedar untuk di lihat atau dikunjungi, tapi dipahami kalau kita harus senantiasa mencapai puncak dari kehidupan, kita harus bisa membentuk diri seperti Arupadhatu, hidup yang penuh kepasrahan kepada Tuhan.

Mengapa keajaiban dunia yang kedua harus Borobudur, bukan yang lain? Alasan beliau adalah, karena Taj Mahal adalah lambang cinta yang dimana para budak yang membangunnya dibunuh agar tidak ada bangunan yang menyerupai Taj Mahal. Selain itu ada dua masjid di samping kiri dan kanan Taj Mahal yang justru disalahgunakan sebagai tempat wisata, dibalik tempatnya sebagai tempat ibadah. Selain itu colosseum, tempat ini sangat biadab, karena mengadu manusia dengan binatang. Sehingga tidak ada nilai baik yang terkandung ketika dijadikan sebuah keajaiban dunia. Ada juga tembok besar cina, bangunan kokoh dan megah namun pembangunannya memakan banyak korban jiwa. Itu sangat biadab, dimana demi membatasi wilayah, manusia-manusia dikorbankan demi kepentingan penguasa, menurut beliau. Ada pula piramida, yang juga tidak manusiawi dalam pembuatannya, dimana para budak dipaksa oleh fir’aun dan tidak sedikit dari mereka yang dibunuh.

Itulah mengapa beliau memasukan Borobudur sebagai keajaiban dunia kedua di bawah Ka’bah. Kita tunggu saja realisasi dari niat beliau untuk membuat buku filosofi dibalik Keajaiban-Keajaiban Dunia. Banggalah sebagai Orang Indonesia!

0Comments

, by Muhafiz Dwi Azhari

In Bercerita, Prosa

Salah

0Comments

, by Muhafiz Dwi Azhari

In Bercerita, Dee

Punggung, dan Dua Hal yang Berbeda

0Comments

, by Muhafiz Dwi Azhari

In Bercerita,

Jadilah Diri Sendiri

0Comments

, by Muhafiz Dwi Azhari

In Bercerita, Informasi

Sukses Dan Sekolah

Dua hal yang selalu saja menjadi perdebatan. Dimana ada orang yang bilang kalau buat apa sekolah tinggi-tinggi dan pinter kalau tidak menjamin lo sukses. Ada pula yang bilang, saya mendapatkan kesuksesan karena saya berilmu. Itu semua tidak salah. Tapi itu juga tidak sepenuhnya benar. Inilah hidup, kita sulit memetakannya.

Oke, ini hanya sebuah cerita dari gue tentang dua hal di atas;

Gue, menurut orang gue itu pinter. Memang, gue lahir dari bokap guru, yang otomatis orang bakal ngejudge kalau gue itu pinter. Untungnya, gue cukup di atas rata-rata, jadi gak malu-maluin bokap banget kalau anggapan itu salah. SD, dari kelas 1-4 gue selalu ranking 1. Tapi, pas kelas 5-6, sistem imun gue mulai turun, gue udah mulai sering sakit-sakitan, makanya nilai gue turun. Gue pun jadi ranking 2.

Masuk SMP, gue sempet nganggep gue gak bakal bisa bersaing. Ya, gue sadar dirilah, gue gak pinter-pinter banget. Tapi, cukup mengejutkan. SMP, gue selalu masuk 7 besar di kelas. Entahlah, padahal sebenernya banyak yang lebih pinter dari gue. Begitu juga pas masuk SMA, pesimis gue semakin menjadi. Ya, gimana enggak, ini sekolah terbaik dari daerah gue. Pasti banyak anak-anak yang pinter. Tapi, sekali lagi. Ternyata gue bisa masuk jajaran 8 besar sampe kelas 3 SMA. Ya, walau sempet turun drastis pas semester 2 kelas 2 SMA. Ranking gue jadi 13. Entah kenapa bisa kayak gitu.

Bahkan, pas try out UN di sekolah, gue gak nyangka ternyata nilai gue bagus. Gue selalu masuk 28 nilai teratas dari semua anak IPA yang notabene itu ada 5 kelas, plus satu kelas akselerasi. Bayangin aja, ada berapa anak itu. Bahkan sama juga dengan nilai-nilai gue pas try out SNMPTN di tempat les. Walaupun awalnya sempet terseok-seok, lama-kelamaan nilai gue mulai mengejutkan. Bahkan, pas snmptnnya gue bisa masuk jurusan IPA tok di universitas negeri. Jujur, gue bukan orang yang maniak sama otak gue sendiri. Mungkin gue pinter, tapi gue gak nyaman sama kepinteran gue. Apalagi, gue gak bisa ngembangin apa yang jadi minat gue sebenernya.

Bicara soal hobi, sebenernya gue suka banget sama musik. Gue pengen banget masuk musik di kuliahan. Tapi, apa daya, gue gak dikasih jalan buat ke situ. Gue justru terjerumus sama pelajaran yang gue suka karena guru les yang asik. Ya yang kata gue jurusan IPA tok itu.

Dari SMA, sebenernya gue udah ngerasa kalau dunia gue itu di musik, makanya gue niat banget masuk musik pas kuliah. Selain musik, gue juga suka banget sama pelajaran PKn. Entah kenapa belajar PKn itu sangat srek buat gue. Gimana belajar UUD’45, kritis dalam kehidupan berdemokrasi dan mempelajari hukum dan segala hal tentang Negara. Tapi sayang, celakanya kepinteran gue itu justru membawa gue ke dunia yang gak gue suka. Bahkan menghilangkan semua pelajaran yang gue suka tadi.

Sampe akhirnya, di kuliahan gue mulai mencoba mengembangkan apa yang gue mau kembangkan. Gue nikmatin apa yang gue rasa nikmat buat dijalanin. Contohnya, gue mulai ngeblog sama ngebuat buku, ya karena gue suka nulis. Bahkan gue pengen banget lulus nanti gue bisa jadi wartawan atau penulis terkenal. Sebentar, soal buku, sebenernya gue udah nerbitin satu buku gue. Tapi sayang, gak laku. Oke selain itu, gue juga mulai nulis lagu, ya emang itu dunia gue. Dari dulu gue emang sering bikin lagu. Sampe gue berniat jadi composer suatu saat nanti, dan membuat alat musik daerah Indonesia jadi alat musik yang mendunia. Makanya gue mulai mempelajari alat-alat musik tradisional. Bukan Cuma itu, belum lama ini gue udah mulai suka baca buku, dan gue berniat suatu saat nanti gue bisa ngebuka toko buku atau perpustakaan. Gue pengen banget.

Itu semua memang sangat jauh dari dunia yang gue jalanin sekarang. Sekolah membuat kreatifitas gue tertahan. Gue terlalu dikotak-kotakin dalam skema yang dimau oleh beberapa ahli, bukan mau gue. Sekolah terasa bukan tempat kita berpijak buat meningkatkan minat, sekolah justru membuat kita menghilangkan minat. Gue gak nyalahin sekolah, ataupun segala teori dan materi yang dipelajarin di sekolah. Yang gue harap, sekolah itu justru meningkatkan kreatifitas siswa. Jangan membuat sekolah itu membosankan. Ya, sebenernya gue sempet girang banget pas denger kalau kurikulum anak SMA sekarang justru membebaskan siswa untuk memilih mata pelajaran yang dia suka. Itu bagus, tapi yang jadi masalahnya ada di ujian akhir. Harusnya ujian akhir gak ngebuat semua belajar selama ini jadi sia-sia karena beberapa hari yang menakutkan.

Oke, ujian akhir memang penting. Tapi, jangan jadiin patokan juga. Apalagi ditentukan orang lain. Setiap anak itu beda, gak mungkin sama. Makanya, jangan paksa siswa mencapai target. Harusnya serahin aja ke sekolah, kenapa? Ya karena mereka yang tahu perkembangan si siswa itu sendiri. Mereka yang tahu gimana seluk-beluk siswa, bukan pemerintah. Sukses itu bukan cuma berasal dari nilai yang tinggi sama pintar, itu memang sangat bagus, tapi lebih bagus lagi kalau dia sukses ditambah karena dia berasal dari menjalankan apa yang disukai.

Sebenernya, tidak ada yang salah dari sekolah dan hidup sukses. Yang gue rasa, dua hal itu hanya perlu sebuah kesinambungan. Misalnya kayak yang dicontohin dari film negeri 5 menara. Dimana di situ diceritain di sebuah pondok pesantren, anak-anak diajarkan semua hal tentang cara bagaimana kita hidup dalam masyarakat. Jadi, bukan hanya mempelajari ilmu pasti tok ataupun ilmu sosial tok melulu. Ya, sama kayak yang ada di SMA sekarang. Yang IPS ya belajar IPS, yang IPA ya belajar tentang IPA. Sebenernya itu salah. Harusnya tidak ada yang namanya IPA ataupun IPS dan segala macem penjurusan. Harusnya, anak itu bebas memilih pelajaran yang mereka suka dan yang bisa menunjang cita-cita mereka. Itu justru lebih membuat siswa menjadi nyaman bersekolah.

Sekolah itu harusnya yang membantu mengarahkan minat siswa tanpa batas, bukan mengarahkan dengan embel-embel. Biarkan kreatifitas siswa itu berkembang. Buatlah sistem yang membuat siswa tertarik belajar dan tidak takut salah, sehingga mereka terus mengembangkan apa yang ingin mereka kembangkan, bukan takut untuk belajar dan dipaksa benar menurut sekolah serta harus mengikuti apa yang tidak mereka sukai.

Belajarlah karena kamu mencintainya, bukan karena kamu terpaksa harus mengikutinya.

SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL.

0Comments

, by Muhafiz Dwi Azhari

In Bercerita,

Sikapi Perbedaan

Berbeda? Sebenarnya, semua orang memang tidak akan pernah bisa sama satu sama lain. Kita memang diciptakan saling berbeda. Itu kodrat kita. Lalu mengapa ada orang yang bisa merasakan kecocokan? Contohnya dalam sebuah hubungan. Sebenarnya, dia pasti berbeda, tapi mereka saling memutarkan perbedaan itu menjadi hal yang mereka anggap sama. Mereka hanya menyembunyikan perbedaan, demi sebuah timbal balik dari rasa “ingin” yang mereka rasakan.

Setiap orang pasti merasakan perbedaan pandangan dalam hatinya, itu kata lain dari gundah. Kita tidak akan merasakan gundah, jika kita percaya dan yakin sepenuh hati dengan apa yang kita jalani. Kita tidak perlu membandingkan, ataupun membeda-bedakan satu sama lain, siapa yang terbaik, ataupun siapa yang sempurna. Kita hanya perlu menerimanya. Menerima apa adanya. Itu yang selalu dikatakan setiap orang, tapi tidak pernah benar-benar mereka lakukan.

Manusia memang egois, mereka selalu mengharapkan orang yang lebih sempurna dari orang lain. Ya, itu terlihat ketika teman lama dilupakan, dan ditinggalkan, terganti oleh teman baru. Benar bukan? Sekalipun masih menganggapnya, tapi itu hanya kepada orang-orang yang menurutnya mampu membuat bahagia dan menyenangkan, dan tidak lebih menyenangkan dari teman baru. Tapi mereka lupa, siapa yang pernah membuat hidupnya berwarna dulu. Tanpa teman lama, kita tidak akan menjadi kita saat ini. Pasti ada pelajaran yang kita ambil dari mereka.

Begitu juga dalam percintaan, kita mencintainya karena mereka lebih indah dari orang lain. Namun, ketika datang orang lain yang lebih indah, kita seakan lupa dengan hal yang terjadi sebelumnya. Bagaimana pengorbanan yang pernah ada. Bagaimana mereka pernah menunjukkan kemesraan di muka umum. Bagaimana hari-hari mereka dilalui dengan indah. Semua seakan menjadi hal yang tidak pernah terjadi. Sebenarnya tidak ada yang berubah, jika kau tidak menganggapnya berubah. Sebenarnya tidak ada yang menjadi menyebalkan atau membosankan, jika kau tidak menganggapnya membosankan, atau tidak menganggap yang baru itu lebih menarik. Itulah yang terjadi kepada orang-orang yang sulit mencari pengganti. Mereka bukannya tidak menemukan yang lebih baik, tapi mereka hanya terlalu menghujat pikiran dan hatinya sendiri bahwa tidak ada yang lebih baik.

Dari seseorang saya pernah mendengar; kita harus merasakan indahnya mengerti. Ya, kita hanya perlu mengerti, tanpa embel-embel di belakangnya. Itu akan mengakhiri setiap pertanyaan yang akan muncul ketika kita melihat orang lain yang menurut kita jauh dari kata sempurna, dan kita melihat ada orang yang lebih sempurna.

Mungkin, tidak akan pernah ada hal yang sama, jika kita tidak mengerti dan menerima kalau itu berbeda. Anggaplah yang berbeda itu sama. Dari anggapan, kita mampu mengerti dan menerima, sebuah perbedaan.

0Comments

, by Muhafiz Dwi Azhari

Pages

MUHAFIZDWI

I'm Going To Stop, When It's Time

Asal Usul Orang Ketiga Itu Setan

Nasi dan Garam

Cewek Itu Aneh

Rumah Sakit dan Realitanya

Obat Herbal

Aku Berhenti

Filosofi yang Baru Kutahu

Salah

Punggung, dan Dua Hal yang Berbeda

Jadilah Diri Sendiri

Sukses Dan Sekolah

Sikapi Perbedaan

Yang Sudah berkunjung :

Tentang Saya

Temukan Saya Juga di :

Wajib Dibaca

Jiwa yang Dipaksa Kehilangan

Yang Sering Dibaca

Arsip Postingan Saya

MdStore

Hubungi Saya