Dalam
paradigma masyarakat, orang yang bertipikal individualis selalu dicap sebagai “keanehan”. Padahal, ada nilai yang bisa
diambil dari pribadi-pribadi yang individual, misalnya memiliki integritas
dalam pekerjaannya (karena merasa bertanggung jawab atas tugas yang diemban
sehingga dikerjakan hingga tuntas), percaya pada kemampuan dirinya sendiri (karena
lebih memilih mengerjakan sendiri ketimbang mengemis bantuan), atau bahkan
berjiwa yang kuat (karena cenderung tertutup pada semua orang, termasuk urusan
pribadi).
Jangan
heran kalau seorang individualis bisa menghilang tanpa jejak dan memiliki banyak
rahasia. Sebab, seorang individualis kehidupannya tidak banyak yang tahu. Maka,
jangan pernah percaya kepada siapapun tentang pendapatnya terhadap seorang
individualis, jika tak kau lihat, dengar dan rasakan sendiri.
Dari balik selimut kamar yang pernah menghangatkanmu / Kutulis semua ini dengan perasaan yang masih tidak bisa dimengerti / Entah apa yang terjadi pada matahari / Sehingga ia menghakimi dan memukulku pergi //
Aku hanya bisa melihatmu dari balik dinding ini / Lewat berjuta titik yang menyatu menjadi wajahmu / Biar kupanjatkan doa dalam kelirihan hati / Semoga kamu mampu mengenal si individualis ini lebih jauh //
Lembut belaian nafasmu / Beri kehangatan kala kucium manja bisikkan kalbumu / Jangan salahkan rindu jika aku terus resah menelan kata pahitmu / Dalam suara hati yang memanggilmu, salahkah aku mencintaimu? //