Cinta adalah Berusaha

07.14.00

Hanya tindakan cinta sejati yang bisa mencairkan hati yang beku.” – Grand Pabbie

Sebagian dari kita meyakini, bahwa cinta itu tindakan, bukan kata-kata. Yap, saya setuju. Tapi memang ada beberapa orang yang selalu kebingungan harus bagaimana bersikap terhadap orang yang dia cintai. Kalau boleh saya berpendapat, sebenarnya kebingungan itu bukan karena dia tidak tahu harus bagaimana, tapi mungkin karena dia tidak benar-benar mencintai. Ada potongan cinta yang hilang. Cintanya tidak utuh.  

Memang saya tidak berhak menghakimi bagaimanakah cinta itu. Tetapi, yang saya tahu—dan saya alami—cinta membuat kita mampu bertarung dengan badai sekalipun. Cinta selalu tahu bagaimana caranya membuat kita meleleh. Dengan cinta, akan hadir miliaran cara untuk membahagiakan, karena cinta membuat kita berusaha untuk itu.

Saya tahu, memang akan ada kalanya kita merasa jenuh dalam sebuah hubungan. Ada waktu dimana lelah mengalahkan segala halnya, termasuk keindahan yang/dan pernah ada. Saat itulah waktu mulai terasa bergerak lebih lama dan membosankan. Kita merasa ingin pergi dan berganti ke ruang yang lebih nyaman. Ketika kejenuhan itu datang, yang harus dilakukan adalah membuat cinta yang dingin itu hangat kembali. Lalu bagaimana caranya? Terkadang itu tergantung bagaimana pasangan kita; apa dia akan berusaha membuat cinta itu kembali membukakan pintu, atau dia hanya diam meratapi dan menyesali, atau bahkan pergi meninggalkan kita karena ketidakmauan serta ketidakyakinannya untuk berusaha membuat cinta itu kembali menyapa dengan merdu. Sesungguhnya, yang dibutuhkan adalah usaha, sebatas itu, bukan soal hasil. Bukan hanya itu, menghangatkan cinta yang kedinginan juga tergantung kita—orang yang merasakan kebekuan. Yaitu dengan mulai menyentuh hal yang terlihat membosankan itu dengan kasih sayang, karena kasih sayang selalu melunakkan segala hal yang keras. Apalagi, cinta yang tertutupi dan hanya butuh untuk disingkapkan untuk kembali terlihat, ataupun sebatas mengintip.

Cinta adalah mengutamakan orang lain daripada dirimu sendiri.” – Olaf

Itulah inti dari cinta; bagaimana kita berusaha—entah itu berusaha menujukkan cintamu, atau bahkan berusaha untuk membuat cinta itu tetap hidup dan terus tumbuh. Seperti membuat manusia salju bersama. Sama-sama membentuknya dari hamparan saju, menyempurnakan bagian-bagian tubuhnya, lalu jadilah manusia saljunya. Tapi tentu, manusia salju itu akan meleleh ketika musim dingin lewat, yang perlu dilakukan, ya, tinggal membuatnya kembali ketika musim dingin datang. Terus seperti itu. Kita hanya perlu mengulangnya dari awal.

Cinta juga punya musim. Dimana dia akan mulai tumbuh, lalu terasa dengan sempurna dan suatu hari—bisa saja—mulai berkurang. Yang perlu dilakukan adalah, cepatlah buat musim itu berlalu, dan kembalikan musim yang membuat cinta itu tercium begitu harum. 

You Might Also Like

0 komentar