Mimpi yang Terulang

07.05.00

Pagi ini aku kembali terbangun oleh mimpi pahit yang selalu terulang. Entah kenapa, aku selalu mendapati dia ketika aku mulai merasa sendiri tanpa hadirmu yang sibuk dengan duniamu sendiri. Mungkin hanya aku yang selalu menganggap ini sebuah pertanda, dan aku sangat takut itu terjadi. Semakin sering mimpi-mimpi itu datang, semakin putus asa aku akan semua yang kuharapkan. Aku bukannya berlebihan, tapi aku juga lelah membuka mata dengan cara yang sangat pahit.

Aku juga mempunyai hati yang muak dengan cerita yang aku ketahui terlambat. Aku juga muak kenapa semua ceriamu selalu hadir ketika bersama mereka? Mengapa tidak dengan aku? Aku iri. Aku juga ingin kamu bercanda layaknya kamu bercanda dengan mereka di cerita serumu itu. Aku juga ingin waktumu bersamaku seperti waktumu dengan mereka. Aku tidak ingin lagi dianggap sesuatu yang tidak ada ketika hadirmu di tengah mereka. Kamu tau? Raut wajahmu sangat berbeda saat kamu bercerita tentang mereka ataupun ketika dengan mereka. Sementara denganku, selalu rasa kesalmu yang membunuh aku dengan perih di hati. Bisakah sejenak tersenyum ke arahku, sayang? Aku rindu senyumanmu. Sudah lama aku tidak melihat ia menggaris di bibirmu.

Sekarang, aku akan mencoba membiarkanmu. Membebaskan kamu bertindak sesukamu. Aku tau ini sakit, tak mengetahui apa yang terjadi denganmu, tapi aku tidak ingin kembali disebut memaksamu menuruti keinginanku. Aku hanya bisa memasrahkan semuanya, dan yakin jika Tuhan selalu hadir untuk nafasku. Sekalipun aku merasakan sakit di sini, aku yakin Tuhan memberiku sesuatu yang indah kelak, entah di sini ataupun di alam yang berbeda. Aku tidak mau lagi bermimpi terlalu jauh. Biarkan aku menikmati perih yang datang bertubi-tubi ini sekarang. Cukup aku dan hati kecilku yang tau. Tidak usah membagikan pedih kepada orang lain, biarkan ceria yang kupalsukan saja yang ada untuk mereka.


Aku akan bunuh semua mimpi-mimpi pahit itu. Aku harus mampu untuk tidak peduli, demi aku dan kamu yang selalu ingin bebas. Semoga Tuhan menjaga tingkahmu. Semoga Tuhan melindungi tubuhmu. Semoga Tuhan membimbing langkahmu. Semoga Tuhan menguatkan ragamu. Dan semoga Tuhan tidak memberiku rasa sakit ini lagi. Semoga saja.

You Might Also Like

0 komentar