Mencintai Yang Dimiliki Orang Lain
19.21.00
Aku
berharap aku mampu menghilangkan telingaku untuk sejenak, sampai hatiku pulih.
Lho apa hubungannya? Aku hanya sakit mendengar kata yang keluar dari mulutmu.
Ketika kau mengakui dia sebagai milikmu. Memang, kau hanya sekedar main-main
menjadi miliknya. Tapi, aku adalah manusia yang juga memiliki rasa sakit. Aku
mencintaimu, tapi kau bermain kata mesra bersama orang lain. Seakan tidak ada
orang yang tersakiti.
Aku
bukan orang buta yang harus tak menganggap semua seperti tak akulihat. Genggaman
tangan, kemesraan, dan semua hal yang kaulakukan bersamanya, semua membuat
mataku perih, tak terkecuali hatiku. Pepatah pernah berkata; cinta itu dari
mata turun ke hati. Sekarang, aku rubah kata itu menjadi; sakit itu dari mata
turun ke hati. Apalagi ketika kita melihat seseorang yang kita sayang mengukir
kisah indah bersama orang lain, yang pasti dia itu bukan kita; orang yang
mencintainya.
Aku bukan
orang yang cepat jatuh cinta. Aku bukan pula orang yang cepat melepaskan cinta.
Selagi aku mencintai, saat itu pula aku memberikan hatiku kepada orang yang
akucintai; yaitu kamu, saat ini. Jangan ombang-ambingkan aku dengan cemburu
yang terus berkecambuk. Aku lelah kaugaruk dengan pemandangan yang terus membuatku
hampir gila setiap hari. Aku juga punya hati. Hati yang mencintaimu. Walau kau
adalah kekasihnya, untuk sementara.
0 komentar