Kita

17.47.00

Tenang itu simpel, yaitu ketika aku duduk dan kamu datang menghampiri. Menemani aku dalam lamunanku. Mencoba menghapus semua gelisah dan anganku tentangnya. Bersandar seakan aku orang yang dibutuhkan. Mengusap air mataku saat ia melompat keluar dan berebut untuk berjatuhan. Menyiratkan kalau kau akan merubahnya menjadi sebuah lukisan senyuman yang abadi.

Kemudian mereka memotret kita, dan berkata; kami akan menyiapkan gerakan bersama agar kau bisa cepat menghapus semua yang pernah terjadi dan kalian akan membuat hari kalian berdua sendiri dengan cinta. Aku dan kamu tersenyum mencoba menepis semua lelucon mereka, namun jujur, tidak dipungkiri dalam hati aku mengaminkan itu.

Mungkinkah aku akan miliki cinta seperti ini? Aku tidak ingin kembali terjatuh, sebagaimana aku sebelumnya. Aku ingin indah itu selalu ada seperti ini. Tidak terhapus oleh hal-hal yang membuat semuanya cepat berubah. Berjanjilah seakan kita terus merasakan jatuh cinta, bukan mencintai.

Bagiku, hal yang membuat sepasang kekasih berpisah adalah karena mereka saling mencintai, bukan saling jatuh cinta. Percaya atau tidak, ketika kita mencintai, kita terlalu membuka jalan untuk membuat sakit datang. Sedangkan jatuh cinta, ia selalu hadir dan membuat semuanya seakan indah tak terbagi. Lagipula, aku tidak pernah mendengar jika jatuh cinta itu menyakitkan. Tapi justru, ia membuat mereka mabuk dalam perasaan.

You Might Also Like

0 komentar